BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Indonesia adalah negara kepulauan yang mempunyai
mempunyai wilayah perairan dan daratan. Dari kondisi letak Indonesia
menyebabkan penduduknya multikultural, mempunyai dua musim, beriklim tropis, disebut
sebagai negara maritim dan kepulauan, mempunyai beragam flora dan fauna, kaya
akan sumber daya alam hayati dan non hayati.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Dimana
letak negara Indonesia?
2.
Bagaimana
hubungan
letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia dan pengaruh letak geografis terhadap keadaan penduduk?
3.
Apa
serta bagaimana persebaran jenis flora dan fauna di Indonesia berikut upaya pelestariannya?
4.
Bagaimana
Penduduk Indonesia?
5.
Bagaimana
kegiatan ekonomi penduduk Indonesia?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
untuk
mengetahui letak Indonesia
2.
untuk
mengetahui bagaimana hubungan letak geografis dengan perubahan musim di
Indonesia dan pengaruh terhadap keadaan penduduk
3.
untuk
mengetahui jenis dan persebaran flora dan fauna di Indonesia berikut upaya
pelestariannya.
4.
untuk
mengetahui penduduk Indonesia
5.
untuk
mengetahui kegiatan ekonomi penduduk Indonesia
BAB II
PENGARUH GEOGRAFIS INDONESIA
TERHADAP KEHIDUPAN MANUSIA
A.
Letak
Indonesia
Untuk
mempelajari secara menyeluruh wilayah Indonesia, maka kita perlu mengetahui
minimal letak Indonesia, baik letak astronomis maupun letak geografisnya.
1. Letak
Astronomis
Letak
astronomis suatu Negara ialah letak suatu Negara didasarkan pada posisinya
terhadap garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal pada
peta, atlas maupun globe yang melintang dari barat ke timur atau sebaliknya
(arah horizontal). Garis lintang ini dapat dipergunakan untuk menentukan
perbedaan iklim di muka bumi.[1]
Berdasarkan
letak astronomisnya, Negara Indonesia terletak antara 60 LU – 110
LS dan 940 BT – 1410 BT. Wilayah Indonesia paling utara
adalah Pulau We, yang terletak pada 60 LU dan paling selatan adalah
Pulau Roti di Nusa Tenggara Timur yang terletak pada 110 LS. Wilayah
Indonesia paling barat adalah Pulau Sumatera yang terletak pada 940
BT dan paling timur adalah kota merauke yang terletak pada 1410 BT.
Dari
letak Indonesia secara astronomis mengakibatkan wilayah Indonesia dibagi dalam
tiga daerah waktu dengan selisih masing-masing 1 jam. Ketiga daerah waktu
tersebut antara lain:
a. Waktu
Indonesia Bagian Barat (WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah.
b. Waktu
Indonesia Bagian tengah (WITA), meliputi daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan
Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi.
c. Waktu
Indonesia Bagian Timur (WIT), meliputi daerah Kepulaun Maluku, Irian.[2]
Selain mengakibatkan wilayah Indonesia
dibagi dalam tiga daerah waktu, ternyata Indonesia juga berada dalam garis
khatulistiwa yang menyebabkan wilayahnya mempunyai musim hujan dan kemarau, menjadi
pusat daerah perdagangan, menyebabkan masyarakatnya multikultural, mempunyai
banyak flora dan fauna.
2. Letak
Geografis
Letak
geografis yaitu letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataannya di
permukaan bumi dibandingkan dengan posisi daerah itu pada bola bumi
dibandingkan dengan posisi daerah lain. Secara geografis, wilayah Indonesia
terletak di antara
dua benua dan dua samudera, yaitu benua Asia dengan benua Australia serta
samudera Hindia dengan samudera Pasifik.[3]
Akibat
pengaruh letak geografis wilayah Indonesia antara lain:
a. Kepulauan
Indonesia sangat dipengaruhi oleh laut, hal ini berarti:
· Udaranya
selalu lembab karena banyak mengandung uap air dan hujan. Keadaan tersebut
menyebabkan kepulauan Indonesia mempunyai hutan-hutan yang lebat. Keadaan
tersebut juga menguntungkan usaha perkebunan dan cocok untuk berbagai jenis
pertanian.
· Penduduk
Indonesia banyak hidup dari kekayaan laut, misalnya nelayan dan perhubungan
laut.
b. Kepulauan
Indonesia berada pada posisi silang, sehingga:
· Wilayah
Indonesia merupakan pertemuan kebudayaan dari berbagai bangsa seperti
kebudayaam islam, hindu, budha dan lain-lain.
· Indonesia
berada di persimpangan jalur lalu lintas dunia yang sangat ramai, baik jalur
pelayaran maupun penerbangan.
B.
Hubungan
Letak Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia
dan Pengaruh Letak Geografis Terhadap Keadaan Penduduk
a. Hubungan letak geografis dengan perubahan musim di
Indonesia
Letak
Negara Indonesia yang berada di antara dua benua dan dua samudera berpengaruh
terhadap iklim di Indonesia. Negara Indonesia memiliki iklim musim yang
bergantian setiap 6 bulan sukali, yang disebabkan oleh adanya hembusan dua
macam angin musim sebagai berikut.
1. Angin
Musim Barat Laut
Pada
waktu benua Asia mengalami musim dingin, yaitu pada bulan Oktober sampai Maret,
di Indonesia bertiup angin musim barat laut. Angin musim barat laut membawa uap
air yang banyak dari samudera Hindia. Uap air ini akan mengembun dan jatuh
sebagai hujan di Indonesia, sehingga di Indonesia berlangsung musim hujan.
2. Angin
Musim Tenggara
Pada
waktu benua Australia mengalami musim dingin sekitar bulan April-September, di
Indonesia bertiup angin musim tenggara yang berasal dari benua Australia. Angin
tersebut hanya melalui lautan yang sempit, sehingga tidak banyak membawa uap
air. Akibatnya, di Indonesia berlangsung musim kering atau musim kemarau.
Dengan demikian, Indonesia mengalami musim hujan dan musim kemarau bergantiam
tiap setengah tahun. Keadaan iklim semacam ini disebut iklim musim.
Pergantian
musim terjadi sekitar bulan oktober, yaitu ditandai dengan terjadinya
kelokan-kelokan angin dan terkadang tidak jelas arahnya dan angin local lebih
berperan di tempat-tempat tertentu. Keadaan semacam ini dinamakan musim
pancaroba. Peralihan musim penghujan ke musim kemarau disebut musim mareng. Sebaliknya, peralihan
musim kemarau ke musim penghujan disebut
musim labuh.
b. Pengaruh Letak Geografis Terhadap Penduduk
Karena
Indonesia terletak pada posisi silang (cross
position) antara dua benua dan dua samudra, maka pengaruhnya
bagi kehidupan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.
1. Indonesia
banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa,
peradaban dan agama.
2. Indonesia
terletak di antara negara-negara berkembang, sehingga memiliki banyak
mitra kerja sama.
3. Lalu
lintas perdagangan dan pelayaran di Indonesia cukup ramai, sehingga
menunjang perdagangan di
Indonesia dan menambah sumber devisa negara.
C.
Jenis
serta Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia Berikut Upaya Pelestariannya
1. Pengertian
Flora dan Fauna di Indonesia
Flora
sering diartikan sebagai dunia tumbuh-tumbuhan. Flora merupakan semua
tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu daerah, pada zaman tertentu. Adapun fauna
sering diartikan sebagai dunia hewan, yaitu semua hewan yang hidup di suatu
daerah pada zaman tertentu.
a. Flora
Faktor-faktor
yang mempengaruhi persebaran flora di Indonesia antara lain:
·
Iklim, terutam pengruh suhu udara dan
curah hujan. Suhu akan berpengaruh terhadap jenis tumbuhan yang mampu hidup di
suatu daerah. Daerah yang curah hujan tinggi biasanya memiliki jenis tanaman
yang lebat.
·
Keadaan tanah, keadaan tanah yang
berbeda akan menentukan jenis flora yang hidup disuatu daerah.
·
Relief tanah, relif tanah sangat penting
artinya terhadap berbagai variasi (panas, sedang, sejuk dan dingin), sehingga
menimbulkan tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan karena kecocokan suhu.
Jenis-jenis flora di Indonesia
1)
Hutan hujan tropis. Hutan ini merupakan
hutan rimba yang memiliki hutan lebat. Jenis hutan ini banyak terdapat di
daerah tropis atau daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun. Hutan ini
sering disebut dengan hutan heterogen, karena tumbuhannya terdiri dari
berjenis-jenis pohon. Jenis hutan ini banyak terdapat di Pulau Sumatera,
Kalimantan dan Irian.
2)
Hutan musim. Jenis hutan ini sering
disebut dengan hutan homogeny,karena tumbuhannya hanya terdiri dari satu jenis.
Hutan ini bercirikan gugurnya daun-daun pohon di hutan pada musim kemarau.
Seperti: hutan jati, cemara dan pinus. Jenis hutan ini banyak terdapat di
wilayah Indonesia bagian tengah.
3)
Hutan bakau. Pohon-pohon hutan ini
memiliki akar yang menjulang di atas permukaan air laut pada waktu air laut
surut dan terendam pada waktu air laut pasang. Akar pohon bakau dapat menahan
hantaman ombak air laut. Hutan ini banyak tumbuh di dataean rendah dan di
pantai yang banyak lumpurnya. Hutan bakau banyak tumbuh di daerah timur
Sumatera, pantai Riau, dan pantau Pulau Jawa.
4)
Stepa (padang rumput). Stepa merupakan
lahan yang ditumbuhi rumput-rumput tanpa pepohonan lainnya. Jenis padang rumput
ini banyak terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit atau yang mengalami
kemarau cukup panjang. Daerah ini biasanya digunakan sebagai lahan peternakan.
Di Indonesia stepa banyak terdapat di Sumbawa, Flores dan Timor.
5)
Sabana. Sabana memiliki cirri daerah
padang rumput yang kuas dengan diselingi pohon-pohon atau semak-semak
disekitarnya. Daerah ini mengalami musim kemarau yang panjang dan bersuhu
panas. Di Indonesia sabana terdapat di Nusa Tenggara, Madura dan di dataran
tinggi Gayo (Aceh).
6)
Padang lumut. Padang lumut terjadi
karena pengaruh cuaca dingin. Daerah yang dingin biasanya banyak terdapat di
puncak-puncak gunung. Untuk di Indonesia, padang lumut terdapat di puncak jaya
Wijaya (Papua/Irian Jaya).
b. Fauna
Negara
Indonesia merupakan Negara kepulauan yang kaya akan fauna. Kekayaan fauna ini
dipengaruhi oleh letak geologis Negara Indonesia.
Pembagian fauna
Fauna
di Indonesia menurut Alferd Weber dan Wallace di bagi menjadi tiga kelompok
sebagai berikut
·
Fauna Asiatis, menempati wilayah
Indonesia bagian Barat. Wilayah ini meliputi pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Makasar dan Selat Lombok. Jenis fauna Asiatis antara lain: harimau, gajah,
badak, kera, beruang dan tapir.
·
Fauna Australiatis, menempati wilayah
Indonesia bagiam timur. Wilayah ini meliputi pulau Irian, Kepualauan Aru. Jenis
fauna Australitis antaralain burung cindrawasih, kasuari dan kanguru.
·
Fauna peralihan, hewan yang berada di
daerah ini merupakan peralihan dari fauna Australistis dan Asiatis. Wilayahnya meliputi pulau Sulawesi, Kepulauan
Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis fauna peralihan antara lain burung kakaktua, burung
maleo, kus-kus, babi, rusa, anoa dan komodo.
2.
Upaya Pelestarian Flora dan Fauna
a.
Pelestarian flora di Indonesia dilakukan
dengan cara membuat cagar alam di daerah-daerah tertentu. Cagar alam adalah
kawasan hutan yang dilindungi untuk mempertahankan atau melestarikan jenis
flora tertentu agar dapat berkembang biak secara alami.
b.
Pelestarian fauna di Indonesia dilakukan
dengan cara membuat suaka margasatwa di daerah tertentu. Suaka margasatwa
adalah wilayah alam yang dilindungi dan digunakan untuk melindungi fauna.
Contoh-contoh
cagar alam dan suaka margasatwa antara lain sebagai berikut
Ø Cagar
alam di Kalimantan Timur untuk perlindungan berbagai jenis anggrek.
Ø Cagar
alam di Sumatera untuk perlindungan bunga terbesar di dunia seperti bunga Rafflesia
arnoldi dan bunga bangkai yang merupakan bunga tertinggi di dunia.
Ø Suaka
margasatwa Baluran (Jawa Timur) untuk perlindungan jenis kerbau liar dan
banteng.
Ø Suaka
margasatwa Panunjang Pangandaran (Jawa Barat) untuk perlindungan hewan-hewan
seperti rusa, babi hutan, dan banteng.
Ø Suaka
margasatwa ujung kulon (Banten) untuk perlindungan banteng, buaya, rusa, badak
bercula dan burung merak.
Ø Kebun
raya Bogor (Jawa Barat) untuk perlindungan dan pelestarian, pengembangan dan
penelitian berbagai jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Di
kebun raya Bogor dapat dijumpai pula induk kelapa sawit dari Afrika dan karet
dari Amerika serikat.
Ø Suaka
margasatwa Gunung Gede (Bogor) untuk perlindungan kijang.
Ø Suaka
margasatwa Pulau Komodo untuk perlindungan komodo, kuda dan kerbau liar.
Ø Suaka
margasatwa Gunung leuser (NAD) untuk perlindungan harimau sumatera, badak
sumatera dan orang utan. [4]
D.
Penduduk
Indonesia
Sebagian besar penduduk Indonesia berasal dari bangsa
Melayu dan sebagian kecil dari bangsa Cina. selain itu, penduduk indonesia
terdiri dari berbagai suku yang beraneka ragam, seperti Suku Dayak, Suku Jawa,
Suku Baduy, Suku Mentawai, Suku Anak dalam, Suku Dani, Suku Sunda, Suku Batak
dan lain sebagainya.
Secara
demografis Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari 17.506 pulau,
panjang garis pantai lebih dari 80.570 km, luas laut teritorial sekitar 285.005
km, luas laut perairan ZEE sejumlah 2.692.762 km, luas perairan dalam pedalaman
2.012.392 km, dan luas daratan 2.012.402 dengan luas total perairan Indonesia
adalah 5.877.879 km.
Perairan laut Indonesia memiliki posisi geografis strategis sebagai jalur
komersial dan militer. Dikatakan
demikian sebab Indonesia merupakan lintasan jalur pelayaran penghubung Samudra
Pasifik dengan Samudra Hindia dan Benua Asia dengan Benua Australia untuk
kepentingan perdagangan maritim internasional dan militer global. Potensi
sumber daya alam hayati dan nonhayati maritim Indonesia sangat besar dan
beragam. Cakupan teritori yang luas dan posisi geografis lautan Indonesia yang
terletak di lintasan khatulistiwa, di antara dua samudra, menyediakan kekayaan
sumber daya alam.[5]
E.
Kegiatan Ekonomi
Kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia bermata
pencaharian:
Pertanian
merupakan usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan.Masyarakat
agraris mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencaharian
utamanya.Berdasarkan bentuknya, pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Persawahan
Persawahan
merupakan pertanian tetap (tidak berpindah) yang menggunakan lahan basah yang
diairi secara teratur.Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah
padi. Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu sebagai berikut.
·
Persawahan irigasi, yakni persawahan
yang menggu-nakan sistem pengairan tetap dan teratur dengan membangun saluran
pengairan yang mengambil sumber air dari sungai atau danau atau dikenal dengan
istilah irigasi.
·
Persawahan lebak yaitu persawahan yang
berada di kanan kiri sungai-sungai yang besar. Sistem pengairannya mengandalkan
air sungai yang ada.
·
Persawahan tadah hujan, yakni persawahan
yang sistem pengairannya mengandalkan air hujan atau tergantung pada curah
hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan ditanami tanaman-tanaman palawija.
·
Persawahan pasang-surut, yakni
persawahan yang sistem pengairannya memanfaatkan air muara atau rawa yang
pasang. Oleh karena itu, persawahan ini biasanya ditemukan di kawasan pantai
atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan pasang surut.
b.
Tegalan
Selain
persawahan, usaha pengolahan tanah untuk pembudidayaan tanaman pangan dapat
juga dilakukan dengan menggunakan lahan kering yang disebut dengan
tegalan.Tegalan berlokasi pada lahan yang tetap, tidak
berpindah-pindah.Tanaman-tanaman yang ditanam pada tegalan biasanya lebih
beragam dibandingkan ladang.
c.
Perladangan
Selain
dilakukan secara menetap, pertanian juga bisa dilakukan secara berpindah-pindah
yang disebut dengan perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah
untuk pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden) untuk
mencari lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang digunakan dalam
perladangan biasanya merupakan lahan kering.Selain berpindah-pindah, pertanian
ladang juga belum mengenal sistem irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan.
Perladangan biasanya dilakukan penduduk dengan cara membabat pepohonan pada
lahan yang ada di hutan dan kemudian ditanami dengan tanaman-tanaman tertentu.
Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain tanamantanaman palawija, padi
huma, umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan
kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara terus-menerus dapat
membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah terkena erosi.Sistem
pertanian ladang atau petani nomaden banyak dijumpai di daerah-daerah yang
masih mempunyai kawasan hutan yang luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
2.
Perkebunan
Tanaman
yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada tanaman pangan utama, namun
juga berbagai jenis tanaman pangan tambahan semacam buah-buahan dan sayur-sayuran.
Beberapa jenis tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya ditanam di
perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit,
tembakau, dan sebagainya.
Perkebunan
dapat dijalankan pada lahan yang sempit seperti pekarangan rumah maupun luas
yang memerlukan modal besar.
3.
Peternakan
Usaha
pembudidayaan hewan-hewan darat yang diperlukan oleh manusia, baik untuk
dikonsumsi, maupun untuk tujuan lainnya dinamakan peternakan. Faktor-faktor
yang mendorong usaha peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a.
Mempunyai padang rumput yang luas.
b.
Iklimnya cocok untuk persyaratan hidup
ternak.
Sedangkan manfaat dari peternakan yaitu dapat
dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit, susu,
dan kotorannya untuk pupuk pertanian
serta membuka lapangan kerja peternakan untuk masyarakat sekitarnya.
Peternakan
biasanya merupakan mata pencaharian sampingan dari penduduk yang menjalankan
usaha pertanian.Berdasarkan jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat
dibedakan menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan hewan unggas.
4. Perikanan
Negara
kita kaya akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis
pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang melimpah.Semua
potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung sektor perikanan.
Berdasarkan
jenis perairannya, usaha perikanan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Perikanan
Darat
Perikanan
darat merupakan usaha pembudidayaan atau penangkapan ikan yang dilakukan di
daratan.Pembudidayaan perikanan darat dapat dilakukan di tambak, keramba,
kolam, empang, dan lainnya.Perikanan darat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut.
1) Perikanan
air payau, dilakukan di tepi-tepi pantai yang datar dalam bentuk tambak atau
empang. Jenis ikan yang diusahakan adalah udang dan bandeng.
2) Perikanan
air tawar, meliputi perikanan di sawah, kolam, danau, sungai, dan keramba.
Jenis-jenis ikan yang diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.
b. Perikanan
Laut
Usaha
pembudidayaan atau penangkapan hewan-hewan laut disebut dengan perikanan
laut.Penangkapan hewan-hewan laut biasanya dilakukan oleh penduduk yang tinggal
di kawasan pesisir.Nelayan biasanya menangkap hewan-hewan laut di kawasan
laut-laut dangkal atau zona neritik.Secara tradisional, para nelayan biasanya
menggunakan perahuperahu kecil. Penangkapan besar-besaran biasanya menggunakan
perahu motor yang besar. Jenis peralatan yang digunakan untuk menangkap ikan
sangat beragam, misalnya pancing, jala, jaring, sero, dan lainnya.Potensi perikanan
laut Indonesia sangat besar, karena hampir 60% wilayah Indonesia merupakan
perairan laut. Jenis ikan yang dihasilkan antara lain tongkol, cucut, dan tuna.
5. Kehutanan
Lebih
dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan.Hutan merupakan kawasan yang
ditumbuhi beragam jenis pohon.Di kawasan hutan, biasanya tinggal berbagai jenis
binatang yang menggantungkan kehidupannya pada hasil-hasil hutan.Sebagai negara
yang berada di lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena
curah hujan yang tinggi.
Secara
umum fungsi dan manfaat hutan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu sebagai
berikut.
a.
Fungsi hidrologis yaitu dapat menyimpan
cadangan air.
b.
Fungsi ekonomis yaitu dapat diambil
hasilnya untuk kegiatan produksi sehingga mendatangkan devisa bagi negara.
c.
Fungsi klimatologis yaitu dapat mengatur
cuaca atau iklim dan menyegarkan udara.
d.
Fungsi orologis yaitu untuk menjaga
keseimbangan lingkungan hidup.
6.
Pertambangan
Pertambangan
dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber daya alam
yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian kebutuhan manusia.Kegiatan
pertambangan tidak terbatas pada upaya penggalian dan pengambilan saja, namun
juga meliputi upaya-upaya pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan
barang setengah jadi sebagai bahan dasar industri.
Secara
garis besar barang tambang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai
berikut.
a.
Berdasarkan manfaat atau kegunaannya,
barang tambang dapat dibedakan ke dalam tiga golongan, yaitu:
1)
Golongan A, yaitu barang tambang strategis
dan penting untuk perekonomian negara. Contohnya minyak bumi, batubara, gas
alam, bijih besi, tembaga, dan nikel.
2)
Golongan B, yaitu barang tambang yang
vital dan penting bagi kehidupan orang banyak atau penting untuk hajat hidup
orang banyak. Contohnya emas, perak, belerang, fosfat, dan mangan.
3)
Golongan C, yaitu barang tambang yang
secara langsung digunakan untuk bahan keperluan industri. Contohnya batu
gamping, kaolin, marmer, gips, dan batu apung.
b.
Berdasarkan bentuknya, barang tambang
dikelompokkan sebagai berikut.
1)
Barang tambang berbentuk energi, yaitu
barang tambang yang dapat menghasilkan tenaga atau energi yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia. Contohnya minyak bumi, batubara, gas alam, dan uranium.
2)
Barang tambang berbentuk mineral logam.
Contohnya timah, tembaga, bijih besi, emas, perak, dan nikel.
3)
Barang tambang berbentuk mineral bukan
logam. Contohnya intan, belerang, gamping, marmer, pasir kwarsa, dan fosfat.
7. Perindustrian
Perindustrian
merupakan usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi.Bidang perindustrian merupakan bidang pencaharian yang
terus meningkat.Pemerintah Indonesia berupaya untuk terus mendorong bidang
perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat menampung banyak tenaga kerja. Berdasarkan
besaran proses produksinya, industri dapat digolongkan menjadi industri kecil,
industri menengah, dan industri besar.
a. Industri
Kecil
Industri
kecil merupakan kegiatan industri dalam skala terbatas.Jenis industri ini
biasanya berbasis pada rumah tangga.Jumlah tenaga kerjanya pun terbatas dan
teknologi yang digunakan dalam industri ini tidak terlalu kompleks. Contohnya
antara lain rumah batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan anyam-anyaman, dan
sebagainya.
b. Industri
Menengah
Industri
menengah merupakan kegiatan industri yang tidak berbasis pada rumah
tangga.Jumlah tenaga kerjanya lebih banyak dari industri kecil dan teknologi
yang digunakan dalam industri ini sudah mulai melibatkan mesin-mesin dalam
jumlah terbatas. Contohnya antara lain industri percetakan, konfeksi, dan
penggergajian kayu.
c. Industri
Besar
Industri
besar kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri ini memerlukan modal besar,
dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, dan teknologi yang digunakan sangat
kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran besar dalam jumlah banyak. Contohindustri besar
adalah pembuatan mobil, pesawat terbang, dan pengolahan besi.
8. Pariwisata
Pariwisata
dapat diartikan sebagai perjalanan dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di
sektor pariwisata beragam jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai
pemandu (guide), penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi
pariwisata.Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai
negara.Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang
pariwisata.
Daerah wisata Indonesia cukup banyak. namun tempat wisata
yang termasyur di seluruh dunia adalah Pulau Bali. Di Bali terdapat Pantai
Sanur, Pantai Kute, Tampak Siring, Pure Bakasih dan lain-lain. Selain Bali,
sebenarnya masih banyak objek-objek pariwisata di Indonesia, seperti Danau
Toba, Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pantai Parangtritis, dan lain
sebagainya.
9.
Transportasi dan Jasa
Jasa
merupakan usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau
melaksanakan sesuatu.Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan pemindahan
barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya.Pencaharian penduduk
dalam bidang ini pun sangat beragam.Bidang jasa dan transportasi terutama
menjadi pilihan pencaharian masyarakat perkotaan. Beberapa contohnya antara
lain adalah pekerjaan sebagai penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot,
masinis, dan sebagainya.
10. Perdagangan
Perdagangan
dilakukan untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada
konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah barang atau
komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan lain. Berdasarkan besaran
dan jenis barang, perdagangan dapat dikelompokkan menjadi perdagangan kecil,
perdagangan menengah, dan perdagangan besar.Perdagangan kecil, kegiatannya
berupa penyaluran barang langsung kepada pembeli (eceran).Perdagangan menengah
kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada pedagang kecil
sehingga tidak melibatkan konsumen.Perdagangan besar kegiatan melibatkan
produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah besar dengan para pedagang
menengah.[6]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Letak Indonesia dapat dilihat secara geografis dan
astronomis.Secara geografis berada diantara dua benua dan dua samudera, yaitu
benua Asia dan benua Australia, serta samudera Pasifik dan Hindia. sedangkan
secara astronomis Indonesia terletak pada 60 LU – 110 LS dan 940
BT – 1410 BT.
Dengan letak seperti itu, maka Indonesia memiliki dua musim yaitu musim
penghujan dan musim kemarau. pergantian musim terjadi 6 bulan sekali. selain
mempunyai dua musim, ternyata letak Indonesia juga mempengaruhi keadaan penduduknya
dimana masyarakat Indonesia memiliki berbagai macam suku, bahasa, budaya dan
yang lainnya sehingga memicu terjadinya masyarakat multikultural. Letak
Indonesia juga berpengaruh terhadap flora dan faunanya, mata pencaharian, serta
bentuk wilayah.
Bentuk wilayah negara Indonesia adalah kepulauan dan
kelautan (maritim), sehingga memunculkan mata pencaharian masyarakatnya antara
lain: pertanian, pertenakan, pertambangan, perindustrian, perhutanan, perikanan
dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Caroline Arnold. 2001. Geografi: aktivitas untuk menjelajahi,
memetakan dan menikmati duniamu. Bandung: pakar raya.
Hasan Budi Sulistiyo dan Bambang. 2007. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga.
Ginting Fathurahman. 2007. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga.
Suprihartoyo dkk, 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Jakarta : Pusat perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
http//www.penduduk Indonesia//budiman
santoso.com
[1]
Caroline Arnold. 2001. Geografi: aktivitas untuk menjelajahi, memetakan dan
menikmati duniamu. Bandung: pakar raya. Hal: 12.
[2] Hasan
Budi Sulistiyo dan Bambang. 2007. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga. Hal: 4-5.
[3]
Caroline Arnold. 2001. Geografi: aktivitas untuk menjelajahi, memetakan dan
menikmati duniamu. Bandung: pakar raya. Hal: 14.
[4]
Ginting Fathurahman. 2007. IPS Geografi. Jakarta: Erlangga. Hal: 85-88.
[5]
http//www.penduduk Indonesia//budiman santoso.com
[6]
Suprihartoyo
dkk, 2009, Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Jakarta
: Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. hal: 263 – 271
sangat membantu
BalasHapus